Makalah
Teknik Budidaya Hidroponik
asalamualaikum wr.wb, kali ini saya ali muhtarom mahasiswa pertanian, yang akan share artikel kepada kalian semua, yaitu makalah teknik budidaya hidroponik, semogga makalah ini atau artikel tentang hidroponik bermanfaat untuk soabat yang mendapat tugas sekokalah.. langsung saja ke TKP....salam Hijau Dari anak Fakultas pertanian........ he he he
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia sudah semakin canggih dengan teknologo-teknologi yang sangat membantu
manusia dalam beraktivitas, bahkan dari segi pemenuhan pangan. Namun, hal yang
masih selaras dengan perkembangan teknologi yaitu perkembangan jumlah kelahiran
manusia, sehilngga semakin berkurangnya lahan untuk pemenuhan dalam segi
penanaman bahan pangan, melainkan lahan sudah banyak diperuntukkan lahan
pemukiman, dan bahkan juga yang kita lihat deasa ini, yaitu pembukaan lahan
untuk menanam tanaman yang bukan bahan pangan pokok, melainkan hanya untuk
memperkaya diri. Bagaimana kita sebagai manusia yang masih ingin memenuhi
kebutuhan pangan menghadapi lahan tanam yang semakin berkurang?
Zaman yang serba modern ini bertanam tak lagi harus menggunakan tanah. Berbagai
metode bercocok tanam bisa digunakan bagi yang ingin menekuninya. Salah satunya
adalah bertanam secara hidroponik. Hidroponik sendiri adalah suatu cara
bertanam tanpa media tanah. Ketika dihadapkan pada masalah yang di hadapi di
dunia berkaitan dengan produksi pangan, berkebun dengan sistem hidroponik
(hydroponic system) menawarkan solusi yang menjanjikan.Di negara-negara miskin
di mana tanah atau iklim tidak ramah terhadap pertanian, hidroponik menawarkan
cara untuk menumbuhkan tanaman pangan dengan mudah. Juga, di daerah dimana
tanah telah kehilangan nutrisi atau tanah subur sulit didapat, hidroponik dapat
menjadi alternatif ideal untuk bercocok tanam.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kilas balik awal mula Teknik Budidaya Hidroponik?
2. Apa pengertian hidroponik serta bagaimana penjelasannya?
3. Apa sajakah Teknik Hidroponik yang ada?
4. Faktor-faktor apa yang perlu diperhatikan dalam teknik budidaya hidroponik?
5. Bagaimana prospek teknik budidaya hidroponik ini didalam bisnis?
6. Bagaimana teknik budidaya hidroponik terhadap sayuran?
1.3. Tujuan Penulisan Makalah
1. Agar mahasiswa mengetahui awal mula teknik budidaya hidroponik.
2.Agar mahasiswa mengetahui pengertian hidroponik serta penjelasan mengenai
hidroponik.
3. Agar mahasiswa mengetahui macam-macam teknik budiadaya hidroponik.
4. Agar mahasiswa mengetahui factor-faktor yang perlu diperhatikan dalam teknik
budidaya hidroponik.
5. Agar mahasiswa mengetahu prospek teknik budidaya hidroponik.
6. Agar mahasiswa mengetahui penerapan teknik budidaya hidroponik terhadapa
sayuran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Hidroponik
HIDROPONIK merupakan metode bercocok tanam tanpa tanah. Bukan hanya dengan air
sebagai media pertumbuhannya, seperti makna leksikal dari kata hidro yang
berarti air, tapi juga dapat menggunakan media-media tanam selain tanah seperti
kerikil, pasir, sabut kelapa, zat silikat, pecahan batu karang atau batu bata,
potongan kayu, dan busa.
Mungkin, bagi sebagian besar orang tidak akan percaya di antara ratusan tomat
yang dimakan tidak tumbuh di atas tanah melainkan di air. Seperti percobaan
yang yang dilakukan salah satu bapak hidroponik, Dr.W.F.Gericke dari
Universitas California pada tahun 1930-an. Latar belakang Gericke meneliti
sistem hidroponik ini, karena ia melihat luas tanah di sekelilingnya terasa
semakin menciut untuk ditumbuhi berbagai tanaman.
Hasil penelitiannya yang mudah dan praktis ini pun cepat diketahui se-antero
Amerika. Bahkan tentara-tentara Amerika yang dinas di pulau-pulau gersang dan
terisolasi pun ikut menumbuhkan tanaman sayuran di ruang tertentu dengan
menggunakan sistem hidroponik. Begitu pula di Jepang, yang didirikan segera
setelah Perang Dunia II berakhir untuk persediaan makanan bagi tentara pendudukan
Amerika.
Sejak saat itu, banyak dibuat unit hidroponik yang berskala besar di Meksiko,
Puerto Rico, Hawaii, Israel, Jepang, India, dan Eropa. Dan lebih kompleks lagi,
hidroponik dijadikan sebagai bisnis besar dan diselenggarakan projek riset terhadapnya,
juga banyak berdiri perusahaan-perusahaan yang menaruh perhatian pada bidang
bercocok tanam paling logis di bumi dengan penduduk yang terus bertambah.
Menurut Nicholls (1986), semua ini dimungkinkan dengan adanya hubungan yang
baik antara tanaman dengan tempat pertumbuhannya. Elemen dasar yang dibutuhkan
tanaman sebenarnya bukanlah tanah, tapi cadangan makanan serta air yang
terkandung dalam tanah yang terserap akar dan juga dukungan yang diberikan
tanah dan pertumbuhan. Dengan mengetahui ini semua, di mana akar tanaman yang
tumbuh di atas tanah menyerap air dan zat-zat vital dari dalam tanah, yang
berarti tanpa tanah pun, suatu tanaman dapat tumbuh asalkan diberikan cukup air
dan garam-garam zat makanan.
Manipulasi yang dapat dilakukan selain perlakuan di atas adalah pengontrolan.
Dengan perawatan rutin (sehari hanya memakan waktu maksimal 20 menit), kita
dapat menikmati bermacam buah-buahan, sayur-sayuran, dan rempah-rempah tanaman
obat.
Metode hidroponik “mengizinkan” orang-orang yang tinggal di rumah dengan
halaman yang sempit dan juga mahasiswa yang bertempat di tempat kos untuk
menikmati buah dari tangan dingin di tempat sendiri. Karena, itu tadi, tidak
perlu tanah! Keuntungan yang diperoleh pun cukup berlimpah. Pada bidang tanah
yang sempit dapat ditumbuhi lebih banyak tanaman dari yang seharusnya. Lantas
hasil tanaman buah dapat menjadi lebih masak dengan cepat dan lebih besar. Air
dan pupuk dapat lebih awet karena dapat dipakai ulang. Nicholls (1986)
menambahkan pula, hidroponik memungkinkan kita untuk mengatur tanaman lebih
teliti dan menjamin hasil yang baik dan seragam.
SETELAH ribuan tahun manusia menetap di muka bumi, dan seiring waktu yang terus
berjalan, dunia makin kecil dengan bertambahnya populasi bumi yang melaju
cepat. Tidak dapat dibayangkan jika Tuhan tidak memberi kita otak atau akal.
Apa yang akan terjadi dengan dunia? Tanah makin sedikit, banyak yang dirombak
untuk dibangun rumah-rumah masyarakat. Populasi tumbuhan pun semakin berkurang.
Di sisi lain, sekarang sedang maraknya bioteknologi di berbagai bidang, salah
satunya bidang pertanian. Setelah melakukan berbagai penelitian, bioteknologi
merupakan satu jalan menuju kesejahteraan manusia mengingat lahan pertanian
Asia yang semakin kecil. Adapun tanaman-tanaman yang berhasil dimutasikan
gennya (transgenik) adalah kapas, jagung, buah-buahan yang memang menjadikan
kualitasnya lebih baik, tahan hama penyakit, dan hasilnya pun lebih banyak.
Namun bioteknologi tidak semulus kelihatannya, banyak pihak, terutama dari
perkumpulan lingkungan hidup semacam Greenpeace, percaya tanaman transgenik
justru akan mengembangkan virus penyakit yang lebih kebal.
Adanya bahaya hipotetik pada tanaman kapas, dan seperti yang dikatakan
Setyarini (2000), jagung transgenik akan dimakan hewan unggas. Dalam rantai
makanan, unggas tersebut akan dimakan manusia. Yang sangat dikhawatirkan adalah
dalam unggas tersebut terdapat genetically modified organism (GMO) yang efeknya
cukup riskan dalam tubuh manusia.
Masalah lainnya adalah potensinya dalam mengganggu keseimbangan lingkungan
antara lain serbuk sari jagung di alam dapat mengawini gulma-gulma liar,
sehingga menghasilkan gulma unggul yang sulit dibasmi.
Meskipun tanaman transgenik memiliki kehebatan yang menakjubkan, berkualitas
tinggi, kebal terhadap serangan hama hingga petani tidak perlu menyemprot
pestisida, serta meningkatkan swasembada pangan tanaman, dan sebagainya, namun
kita tetap harus mempertimbangkan kemungkinan besar lain, yang tidak kalah
penting hingga berpengaruh terhadap keseimbangan alam dan kesehatan kita.
Karena hal ini pun, sepertinya metode hidroponik merupakan alternatif paling
aman. Dan mungkin hidroponik ini tidak akan menarik jika sistem tanah memiliki
kualitas yang baik, konsisten, dan semua penanaman cukup berinteraksi dengan tanah.
Tinggal dalam apartemen yang paling kecil sekalipun tidak menutup kemungkinan
kita dapat menanam bunga, buah, dan sayur-sayuran. Untuk mencapainya dapat
dilakukan dengan sistem hidroponik dalam pot yang kecil-kecil. Intinya, saat
ini bercocok tanam dengan hidroponik menjadi alternatif paling realistis jika
hidup di kota.
Jika kita sudah menaruh perhatian untuk menumbuhkan tanaman dengan hidroponik,
pengontrolan adalah hal yang penting dilakukan. Komposisi pupuk, pemberian
insektisida yang cukup (meskipun tak perlu yang manjur, karena hama penyakit
tanaman dari tanah tidak ada atau sedikit saja di media bukan tanah),
kesterilan media dan pengairan secara teratur harus disorot. Namun pada
hidroponik juga memiliki kelemahan, apalagi jika mengabaikan sistem
pengontrolan. Menanam di udara terbuka mendatangkan persoalan baru yaitu
kondisi cuaca yang selalu berubah.
2.2. Pengertian dan Penjelasan Tanaman Hidroponik
(Pengertian dan Penjelasan Tanaman Hidroponik) – Hidroponik (latin; hydro =
air; ponos= kerja) adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media
tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan
lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir,
pecahan batubata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.
Tanaman hidroponik bisa dilakukansecara kecil-kecilan di rumah sebagai suatu
hobi ataupun secara besar-besarandengan tujuan komersial. Beberapa kelebihan
tanaman dengan sistim hidroponik ini antara lain:
• Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat
merusak tanah, menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa, danmengurangi CO2
karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin.
• Tanaman ini tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah danjuga
tidak membutuhkan tempat yang luas.
• Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan pertumbuhannya
• Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukansetiap
hari sebab media larutan mineral yang dipergunakan selalu tertampung didalam
wadah yang dipakai
• Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena
terbebasdari kotoran dan hama
• Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, tidakmembutuhkan
lahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara bertingkat
• Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga
• Bisa menghemat pemakaian pupuk tanaman
• Tidak perlu banyak tenaga kerja
• Lingkungan kerja lebih bersih
• Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri,
kulatdan cacing nematod yang banyak terdapat dalam tanah
• Dapat tanam di mana saja bahkan di garasi dan tanah yang berbatu
• Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim
Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik, adalah sayur-sayuran
seperti bak choy, brokoli, sawi, kailan, bayam, kangkung, tomat, bawang,
bahkanstrowbery, dll. Tanaman demikian sering menjadi pilihan utama kaum
vegan/vegetarianyang sangat memperhatikan proses suatu tanaman apakah terdapat
pembunuhanmakhluk hidup, tercampur unsur kimiawi, konservasi lingkungan dan
usahapenghijauan.
2.3. Teknik Hidroponik
Terdapat dua teknik utama dalam cara bercocok tanam hidroponik. Yang pertama
menggunakan larutan dan satunya menggunakan media. Metode yang menggunakan
larutan tidak membutuhkan media keras untuk pertumbuhan akar, hanya cukup
dengan larutan mineral bernutrisi. Contoh cara dalam teknik larutan yang umum
dipakai adalah teknik larutan statis dan teknik larutan alir. Sedangkan untuk
teknik media adalah tergantung dari jenis media yang dipergunakan, bisa berupa
sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan
lain-lain sebagai pengganti media tanah.
Terlepas dari teknik yang diterapkan, kebanyakan tempat talangan hidroponikterbuat
dari plastik, tapi bahan lain juga bisa dipakai termasuk bak beton, kaca, baja,
kayu dan bahan solid lainnya. Tempat penampungan harus dijauhkan daricahaya
guna mencegah pertumbuhan lumur di dalam air bernutrisi yang telah diisi.
Berikut uraian beberapa teknik hidroponik yang sering dipakai.
Teknik Larutan Statis
Teknik ini telah lama dikenal, yaitu sejak pertengahan abad ke-15 olehbangsa
Aztec. Dalam teknik ini, tanaman disemai pada media tertentu bisa berupaember
plastik, baskom, bak semen, atau tangki. Larutan biasanya dialirkansecara
pelan-pelan atau tidak perlu dialirkan. Jika tidak dialirkan, makaketinggian
larutan dijaga serendah mungkin sehingga akar tanaman berada di ataslarutan,
dan dengan demikian tanaman akan cukup memperoleh oksigen. Terdapatlubang untuk
setiap tanaman. Tempat bak bisa disesuaikan dengan pertumbuhantanaman. Bak yang
tembus pandang bisa ditutup dengan aluminium foil, kertaspembungkus makanan,
plastik hitam atau bahan lainnya untuk menghindari cahayasehingga dapat menghindari
tumbuhnya lumur di dalam bak. Untuk menghasilkangelembung oksigen dalam
larutan, bisa menggunakan pompa akuarium. Larutan bisadiganti secara teratur,
misalnya setiap minggu, atau apabila larutan turun dibawah ketinggian tertentu
bisa diisi kembali dengan air atau larutanbernurtrisi yang baru.
Teknik Larutan Alir
Ini adalah suatu cara bertanam hidroponik yang dilakukan dengan
mengalirkanterus menerus larutan nutrisi dari tangki besar melewati akar
tanaman. Teknikini lebih mudah untuk pengaturan karena suhu dan larutan
bernutrisi dapatdiatur dari tangki besar yang bisa dipakai untuk ribuan
tanaman. Salah satuteknik yang banyak dipakai dalam cara Teknik Larutan Alir
ini adalah tekniklapisan nutrisi (nutrient film technique) atau dikenal sebagai
NFT, teknik inimenggunakan parit buatan yang terbuat dari lempengan logam tipis
anti karat, dantanaman disemai di parit tersebut. Di sekitar saluran parit
tersebut dialirkanair mineral bernutrisi sehingga sekitar tanaman akan
terbentuk lapisan tipisyang dipakai sebagai makanan tanaman. Parit dibuat
dengan aliran air yangsangat tipis lapisannya sehingga cukup melewati akar dan
menimbulkan lapisannutrisi disekitar akar dan terdapat oksigen yang cukup untuk
tanaman.
Teknik Agregat Media
Teknik ini menggunakan media tanam berupa kerikil, pasir, arang sekam,
batubata, dan media lainnya yang disetrilkan terlebih dahulu sebelum
dipergunakanuntuk mencegah adanya bakteri di media. Pemberian nutrisi dilakukan
denganteknik mengairi media tersebut dengan pipa dari air larutan bernutrisi
yangditampung dalam tangki atau tong besar.
2.4. Beberapa Faktor Penting yang Harus Diperhatikan
Larutan Nutrisi, harus memperhatikan jumlah dan unsur pH yang sesuai. UnsurpH
berkisar 5,5 hingga 7,5. Larutan nutrisi ini mengandung konsentrasi N, P, K,Ca,
Mg, S, dalam jumlah yang besar, sedangkan unsur Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, danCl
dalam jumlah yang kecil. Larutan hara dibuat dengan cara melarutkan
garam-garampupuk dalam air. Berbagai garam jenis pupuk dapat digunakan untuk
larutan hara,pilihan biasanya atas harga dan kelarutan garam pupuk tersebut.
Media Tanam, antara lain terdiri dari batu bata, pasir, kerikil, arangsekam,
spons, batu apung, dll.
Air, harus diperhatikan kualitas air yang dipergunakan, tingkat salinitastidak
melebihi 2500 ppm dan nilai EC tidak lebih dari 6,0 mmhos/cm. Air tidakboleh
mengandung terlalu banyak unsur logal berat.
Oksigen, memegang peranan penting dalam hidroponik. Kekurangan oksigen
akanmenyebabkan dinding sel sulit untuk ditembus, sehingga tanaman akan
kekuranganair. Dengan demikian tanaman akan cepat layu karena larutan tidak
mengandungoksigen. Pemberian oksigen ke dalam larutan dapat melalui gelembung
udaraseperti pompa air gelembung yang dipakai akuarium, penggantian larutan
nutrisisecara rutin, membersihkan atau mencabut akar tanaman yang terlalu
panjang, danmemberikan lubang ventilasi pada tempat penanaman.
2.5. Prospek Usaha Tanaman Hidroponik
Berbicara tentang usaha dalam bidang hidroponik tidak terlepas dari jasa Bp.Bob
Sadino yang dapat dianggap sebagai orang pertama yang memperkenalkan
sistimbercocok tanam sayur hidroponik di Indonesia. Sayuran hidroponik
mulaidiperkenalkan oleh Bob Sadino di supermarket KemChick pada sekitar tahun
90-an.Sekarang, sayur hydroponik dapat dibeli di beberapa supermarket terkenal.
Hargasayur hidroponik dipasang dengan 4 hingga 5 kali lebih mahal daripada
hargasayur biasa di pasar tradisional. Namun, karena sayuran hidroponik
terbebasdari pemakaian pestisida, proses tanam hingga panen yang berhigenitas
tinggi, lebihsegar, dan packaging yang lebih baik, sehingga sayuran hidroponik
yang dijualdi beberapa supermarket selalu cepat terjual habis.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan gerakan vegan/vegetarian
dalam mengatasi permasalahan pemanasan global, tentunya permintaan sayuran dan
buah-buahan yang berasal dari proses yang ramah lingkungan akan menjadi
permintaan utama dalam daftar konsumsi mereka.
Karena terbatasnya persediaan, dan makin tingginya permintaan sayuran
jenishidroponik ini sehingga peluang bisnis yang ramah lingkungan ini cukup
baikuntuk digeluti oleh para pengusaha dalam skala yang besar, termasuk
peluangekspor ke pasar negara tetangga yang permintaannya sangat tinggi,
seperti Singapura dan Malaysia.
Dari beberapa referensi yang diperoleh, biaya investasi untuk penanaman
hidroponik secara komersial dengan skala kecil untuk luas tanah sekitar 100
m2sekitar Rp 150 juta untuk pembuatan bak tanaman, bak penampung air,
pipasaluran air, media , cairan larutan, dan bibit tanaman. Pengembalian
investasinya sekitar Rp 500 juta hingga Rp 750 juta per tahun. Suatu peluang
usaha yang pantas untuk digeluti !
2.6. Teknik Budidaya Sayuran secara Hidroponik
A. Media
Media hidroponik yang baik memiliki pH yang netral atau antara 5.5 -6.5. Selain
itu media harus porous dan dapat mempertahankan kelembaban. Media yang
digunakan dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan tahap pertumbuhan tanaman :
• Media untuk persemaian atau pembibitan
Untuk persemaian dapat digunkan media berupa pasir halus, arang sekam atau
rockwool. Pasir halus sering digunakan karena mudah diperoleh dan harganya
murah, namun kurang dapat menahan air dan tidak terdapat nutrisi di dalamnya.
Media yang biasa digunakan adalah campuran arang sekam dan serbuk gergaji atau
serbuk sabut kelapa.
• Media untuk tanaman dewasa
Media untuk tanaman dewasa hampir sama dengan media semai, yaitu pasir agak
kasar, arang sekam, rockwool dan lain-lain. Media yang ideal adalah arang
sekam. Keuntungannya adalah kebersihan dan sterilitas media lebih terjamin
bebas dari kotoran maupun organisme yang dapat mengganggu seperti cacing, kutu
dan sebagainya yang dapt hidup dalam pasir. Media arang sekam bersifat lebih
ringan namun lebih mudah hancur, penggunaannya hanya dapat untuk dua kali
pemakaian. Arang sekam dapat dibeli di toko-toko pertanian atau membuat
sendiri.
B. Benih
Pemilihan benih sangat penting karena produktivitas tanaman teranganutng dari
keunggulan benih yang dipilih. Periksa label kemasan benih, yaitu tanggal
kadaluarsa, persentase tumbuh dan kemurnian benih. Pemilihan komoditas yang
akan ditanam diperhitungkan masak-masak mengenai harga dan pemasarannya. Contoh
sayuran eksklusif yang mempunyai nilai jual di atas rat-rata adalah tomat
Recento, ketimun Jepang, Melon, parika, selada, kailan, melon dan lain-lain.
C. Peralatan Budidaya Hidroponik
• Peralatan yang diperlukan adalah :
Wadah semai, bisa menggunakan pot plastik, polybag kecil, bak plastik, nampan
semai, atau kotak kayu.
Wadah tanaman dewasa, umumnya digunakan polybag berukuran 30-40 cm dengan
lobang secukupnya untuk mengalirkan kelebihan air saat penyiraman.
ü
Kertas tissu/koran basah untuk menjaga kelembaban
ü
Ayakan pasir untuk mengayak media semai
ü
Handsprayer untuk penyiraman
ü
Centong pengaduk media
ü
Pinset untuk mengambil bibit dari wadah semai
ü
Polybag ukuran 5 kg untuk penanaman transplant
ü
Benang rami (seperti yang sering digunakan tukang bangunan) untuk mengikat
tanaman
ü
Ember penyiram
D. Pelaksanaan
• Persiapan media semai
Sebelum melakukan persemaian, sempuran media semai diaduk dahulu secara merata.
• Persemaian tanaman
ü
Persemaian benih besar
Untuk benih yang berukuran besar seperti benih melon dan ketimun, sebaiknya
dilakukan perendaman di dala air hangat kuku selama 2-3 jam dan langsung
ditanamkan dalam wadah semai yang berisi media dan telah disiram dengan air.
Benih diletakkan dengan pinset secara horisontal 4-5 mm dibawah permukaan
media. Transplanting bibit dari wadah semai ke wadah yang lebih besar dapat
dilakukan ketika tinggi bibit sekitar 12-15 cm (28-30 hari setelah semai).
ü
Persemaian benih kecil
Untuk benih berukuran kecil seperti tomat, cabai, terong dan sebagainya cara
persemaiannya berbeda dengan benih besar. Pertama siapkan wadah semai dengan
media setebal 5-7 cm. Di tempat terpisah tuangkan benih yang dicampurkan dengan
pasir kering steril secukupnya dan diaduk merata. Benih yang telah tercampur
dengan pasir ditebarkan di atas permukaan media semai secara merata, kemudian
ditutup dengan media semai tipis-tipis (3-5 mm). Setelah itu permukaan wadah
semai ditutup dengan kertas tisu yang telah dibasahi dengan handsprayer
kemudian simpan di tempat gelap dan aman.Wadah semai sebaiknya dikenakan sinar
matahari tip pagi selama 1-2 jam agar perkecambahan tumbuh dengan baik dan
sehat. Setelah benih mulai berkecambah, kertas tisu dibuang.
Setelah bibit mencapai tinggi 2-3 cm dipindahkan ke dalam pot/polybag
pembibitan.
• Perlakuan semai
Bibit kecil yang telah berkecambah di dalam wadah semai perlu disirami dengan
air biasa. Penyiraman jangan berlebih, karena dapat menyebabkan serangan
penyakit busuk.
• Pembibitan
Setalah bibit berumur 15-17 hari (bibit yang berasal dari benih kecil) perlu
dipindahkan dari wadah semai ke pot/polybag pembibitan agar dapat tumbuh dengan
baik. Caranya adalah dengan mencabut kecambah di wadah semai (umur 3-4 minggu
setelah semai) secara hati-hati dengan tangan agar akar tidak rusak kemudian
tanam pada lubang tanam yang telah dibuat pada pot/polybag pembibitan.
• Transplanting/pindah tanam
Sebelum dilakukan pindah tanam, perlu dilakukan persiapan media tanam, yaitu
dengan mengisikan media tanam ke polybag. Sebaiknya pengisian dilakukan di
dekat lokasi penanaman di dalam green house agar sterilitas media tetap
terjaga.
Setelah wadah tanam siap dan dibuatkan lubang tanam, maka transplanting siap
dilakukan. Transplanting dilakukan dengan membalikkan pot pembibitan secara
perlahan-lahan dan menahan permukaannya dengan jemari tangan (bibit dijepit
diantara jari telunjuk dan jari tengah). Jika pada pembibitan digunakan
polybag, maka cara transplanting bisa dilakukan dengan memotong/menggunting
dasar polybag secara horisontal.
• Penyiraman
Penyiraman dilakukan secara kontinu, dengan indikator apabila media tumbuh
dipegang dengan tangan terasa kering. Meida tanam hidroponik bersifat kering
sehingga penyiraman tanaman jangan sampai terlambat. Jenis dan cara penyiraman
adalah sebagai berikut:
• Penyiraman manual
Penyiraman dilakukan dengan handsprayer, gembor/emprat atau gayung. Cara
penyiramannya adalah sebagai berikut :
• Pada masa persemaian
Cara penyiraman untuk benih berukuran kecil cukup dengan handsprayer 4-5 kali
sehari untuk menjaga kelembaban media. Untuk benih berukuran besar digunakan
gembor/emprat berlubang halus atau tree sprayer.
• Pada masa pembibitan
Penyiraman dilakukan dengan gembor dilakukan sebanyak 5-6 kali sehari dan
ditambahkan larutan encer hara.
• Pada masa pertumbuhan dan produksi
Penyiraman dilakukan dengan memeberikan 1.5-2.5 l larutan encer hara setiap
harinya.
• Penyiraman otomatis
Penyiraman dapat dilakukan dengan Sprinkle Irrigation System dan Drip Irrigation
System, yaitu sistem penyiraman semprot dan tetes . Sumber tenaga berasal dari
pompa.
• Perawatan Tanaman.
Perawatan tanaman yang perlu dilakukan antara lain adalah :
• Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan untuk membuang cabang yang tidak dikehendaki, tunas air,
atau cabang yang terkena serangan penyakit. Pemangkasan dilakukan untuk
meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Misal pada tomat recento hanya
dipelihara satu batang utama untuk produksi.
• Pengikatan
Tanaman yang telah berada di wadah tanam selama 7 hari memerlukan penopang agar
dapat berdiri tegak sehingga tanaman dapat tumbuh rapi dan teratur. Penopang
tersebut diberikan dengan cara mengikat tanaman dengan tali (benang rami).
• Penjarangan bunga (pada sayuran buah)
Penjarangan bunga perlu dilakukan agar pertumbuhan buah sama besar. Namun hasil
penelitian penjarangan bunga pada ketimun Gherkin tidak menunjukkan hasil yang
berbeda dengan perlakuan tanpa penjarangan bunga.
• Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian dapat dilakukan baik secara manual maupun dengan pestisida.
• Panen dan Pasca panen
ü
Pemanenan
Dalam pemanenan perlu diperhatikan cara pengambilan buah/ hasil panen agar
diperoleh mutu yang baik, misalnya dengan menggunakan alat bantu pisau atau
gunting panen. Cara panen yang benar dan hati-hati akan mencegah kerusakan
tanaman yang dapat mengganggu produksi berikutnya.
Kriteria panen masing-masing jenis sayuran berlainan satu sama lainnya dan
tergantung dari pasar. Makin besar buah belum tentu makin mahal/laku, malah
termasuk kriteria buah afkir sehingga waktu panen yang tepat dan pengawasan
pada proses produksi perlu diperhatikan.
ü
Penanganan pasca panen
Pemasaran produk hasil budidaya hidroponik sangat dipengaruhi oleh perlakuan
pasca panen. Standar harga penjualan produksi tergantung dari menarik atau
tidaknya produk yang dihasilkan, terutama dilihat dari penampilan produk
(bentuk, warna, dan ukuran). Perlakuan pasca panen sangat penting karena
kualitas produk tidak semata-mata dari hasil produksi saja, melainkan sangat
tegantung dan ditentukan oleh penanganan pasca panen, kemasan, sistem
penyusunan, metode pengangkutam maupun selektivitas produk. Kerusakan produk
dapat dikurangai dengan penanganan pasca panen yang tepat sehingga diharapkan
dapat meningkatkan nilai tambah pada produk yang dijual.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Hidroponik adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah,
melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang
mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan
batubata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah. Terdapat
dua teknik utama dalam cara bercocok tanam hidroponik. Yang pertama menggunakan
larutan dan satunya menggunakan media.
Beberapa Faktor Penting yang Harus Diperhatikan larutan nutrisi, media, dan
oksigen. Prospek usaha dengan menggunakan teknik budidaya hidroponik ini sangat
bagus sekali, jika teknik yang dijalankan sesuai dan benar, karena semakin
tingginya permintaan sayuran yang berkualitas tinggi di kalangan kita saat ini.
3.2 Saran
a. Penulis menyarankan kepada pembaca, bahwa teknik budidaya secara hidroponik
ini sangat bagus jika diterapkan dalam penanaman tanaman, karena bisa kita
lakukan dimanapun.
b. Penulis menyarankan, pembaca jangan memandang mahal dahulu, karena hasil
yang didapatkan bisa mencapai 5 kali lipat dari modal yang ditanamkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Hidroponikhttp://anekaplanta.wordpress.com/2007/12/21/hidroponik/
http://ayobertani.wordpress.com/2009/04/17/teknik-budidaya-sayuran-secara-hidroponik/
http://www.g-excess.com/4457/pengertian-dan-penjelasan-tanaman-hidroponik/
http://sumansutra.wordpress.com/tanaman-hidroponik/
http://agrotek.utm.ac.id/component/content/article/46-berita-terkini/130-teknik-budidaya-sayuran-secara-hidroponik.html
http://blog.ub.ac.id/mauidzotuss/2011/12/04/tanaman-hodroponik/
Posting Komentar